Sejarah Pendopo Kabupaten Jepara



Bangunan Pendopo Kabupaten Jepara ini dibangun kurang lebih pada tahun 1750, yaitu pada era pemerintahan Adipati Citro Sumo III, beliau merupakan pimpinan pemerintahan yang ke 23 selama kurun waktu 22 tahun (1730 – 1760), sedangkan ayah RA. Kartini merupakan Bupati ke 31 selama kurun waktu 24 tahun (1881 – 1905). Pendopo Kabupaten menurut pembagian ruangnya adalah sebagai berikut: Ruang Peringgitan, Ruang ini dulu untuk menerima/ menjamu tamu terbatas, sampai saat inipun tempat ini masih dipergunakan untuk dhahar prasmanan dan menerima tamu. Namanya rono kaputren (yang ukirannya tembus) atau berlubang dan yang blok ukir namanya rono kaputran. Di sebelah kiri itu dulu adalah ruangan kerja untuk Bapak Sekwilda dan sebelah kanan adalah ruangan kerja Bapak Bupati. Kedua rono/penyekat ini dulu yang membatasi RA Kartini dipingit. Kita masuk ruang keluarga, tempat/ruangan ini dulu dipergunakan untuk berkumpulnya keluarga RA Kartini, sekarang tempat ini dipergunakan untuk menerima tamu terbatas. Kemudian kita terus masuk ruangan tidur RA Kartini “waktu kecil” (sebelum menginjak dewasa/dengan ayah, garwo padmi dan saudara – saudaranya), ruangan ini yang sekarang untuk ruangan tengah, dulu ada 4 (empat) kamar, yang kelihatan penyekat / batas bekas dinding. Untuk tegelnya yang asli pada tahun 1980 ditumpangi tegel putih. Kemudian kita masuki ruang pingitan, yang berukuran 3 x 4 meter, pengertian dipingit tidak di ruangan ini terus, boleh keluar tapi dengan batasan depan ada rono dan belakang ada tembok yang tinggi, dan pengertian dipingit adalah menunggu lamaran dari pria yang tidak dikenalnya. Di depan ruang pingit ini dulu untuk ruang makan keluarga RA Kartini. Kemudian kita langsung menuju ruang belakang (serambi belakang pendopo), pada ruangan pintu dan jendelanya masih asli peninggalan dulu, dan ruangan ini dulu RA Kartini bisa mewujudkan salah satu perjuangannya yaitu mendirikan sekolah wanita. Di belakang kelihatan bangunan memanjang itu adalah dapur umum, yang pada masa RA Kartini bisa dipergunakan untuk memberi pelajaran ketrampilan (memasak). Di depan dapur umum ada dua pohon bunga kantil kegemaran RA Kartini. Bangunan di sebelah Pendopo Kabupaten yang sekarang untuk ruang kerja (Sekretariat Dharma Wanita) dulu adalah untuk pesanggrahan ibu kandung RA Kartini (MA Ngasirah) dan yang sekarang untuk ruang Sekretariat PKK, pada masa RA Kartini dijadikan ruangan untuk membina pengrajin ukir. Kemudian kelihatan tembok tinggi dan dua pintu (regol) yang dulu dijaga punggawa adalah batas belakang pada saat RA Kartini dipingit. Untuk menjaga keamanan, tembok ini sekarang ditutup.